Kota TerBOROS

DUBAI – Paling boros pembangunan

Dubai memang terlihat sangat bersemangat membangun kotanya. Terbukti dengan banyaknya bangunan spektakuler di sana termasuk Burj Khalifa , gedung pencakar langit setinggi 828 meter yang sekarang tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia.  Gedung yang menghabiskan dana US$ 1,5 Milyar ini juga memiliki danau buatan seluas 12 hektar. Bisa dibayangkan berapa banyak konsumsi energy dan air yang dibutuhkan?  Dalam sehari , bangunan yang terletak di Sheikh Zayed Road ini mengonsumsi air sebanyak 250.000 gallon (sekitar 946.000 liter!)

Bangunan lain di Dubai yang nggak kalah “heboh” adalah Palm Island di lepas lantai Uni Emirat Arab di Teluk Persia. Palm Jumeirah , Palm Jebel Ali dan Palm Deira ini berbentuk phon palem “beratap” sebuah sabit , dan lengkap dengan rumah-rumah penduduk serta pusat hiburan . Untuk membat proyek ini dibutuhkan sekitar 100 juta m3 batu dan pasir hanya untuk membangun dua pulau saja . Dampak yang paling terlihat adalah air di pantai Dubai yang biasanya jernih terlihat keruh berlumpur dan merusak habitat laut, mengubur terumbu karang , merusak habitat tiram dan rumput laut. Nggak heran kalau menurut laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Dubai bertanggung jawab sebagai ‘penyumbang’ emisi gas rumah kaca sebanyak 26%.

LAS VEGAS – Paling boros listrik

Sebagai kota terpadat penduduknya di Negara bagian Nevada (USA) , Las Vegas terkenal dengan julukan The Entertainment Capital of the World . Nah sebagai pusat segala yang glamour , bisa dibayangkan gemerlapnya kota yang dibangun sejak tahun 1905 ini? Apalagi Las Vegas Boulevard yang ngetop dengan sebutan The Strip sepanjang 6,8 km yang penuh dengan bangunan berlampu meriah. Bahkan konon gemerlapnya Las Vegas terlihat dari luar angkasa.

Pengen tahu berapa pemborosan listrik yang digunakan di kota berpenduduk 1.902.834 jiwa ini? Menurut www.climatedenial.org setiap penduduk membutuhkan listrik sekiar 20.000 kWh per tahun yang menghasilakn sekitar 400.000 megawatt dengan biaya US$40 juta dalam satu tahun . Nah konsumsi listrik sebesar ini ternyata menghasilkan 160 juta ton emisi gas karbondioksida (CO2) per tahun! Jumlah ini terhitung besar karena hampir sama dengan jumlah emisi yang dikeluarkan oleh sebuah Negara besar seperti Belanda . Bukan hanya itu, pemborosan listrik seperti ini bakal berujung pada masalah lingkungan yang dikenal light pollution.

LIMA (PERU) – Paling boros air

Menurut Center for Applied Geographical Research dari Catholic University, ibukota Negara Peru yang dibangun pada tahun 1535 ini tercatat sebagai ‘konsumen’ air terboros, meskipun sebenarnya kota ini kekurangan sumber air. Pada tahun 2005 , konsumsi air disana sebanyak 260 liter/orang/hari . Nggak heran masih banyak daerah yang kekurangan air di kota “gurun” kedua setela Cairo (Mesir) ini.

 Tapi hal itu nggak mengurangi keinginan pemerintah Amerika Selatan ini untuk membangun El Circuito Magico del Agua (The Magic Circuit of Water) di Parque de la Reserva di pusat kota Lima yang diresmikan pada tanggal 26 Juli 2007 lalu. Water park dengan 13 air mancur raksasa yang menghabiskan US$ 13 juta ini memiliki Fuente Magica (Magic Fountain) sebagai air mancur terbesar dan tertinggi (80 meter) yang bahkan tercatat dalam Guiness Book of Record.

SHANGHAI –  Paling boros membangun pabrik

Menurut data World Bank , 20 kota dengan polusi udara terburuk terdapat di China.  Salah satu diantarnya adalah Shanghai yang merupakan kota terpadat dengan jumlah penduduk sekitar 19.210.000 jiwa. Walaupun dengan alasan demi pertumbuhan ekonomi Negara yang makin pesat , tapi kota ini dianggap sudah melakukan berbagai pemborosan dalam membangun pabrik yang menggunakan 70%  energy batubara sebagai bahan bakarnya. Bau belerang dari batubara dan bensin bertimbal sudah biasa tercium di kota yang berada di tepi Sungai Yangtze ini.

Nggak heran bila kota pelabuhan kargo terbesar di dunia  ini tampak tertutup kabut tipis bila dilihat dari luar angkasa .